Kamis, 17 Juli 2014

"BAHAYA MENDENGKUR(Ngorok)"


Mendengkur memicu sejumlah penyakit berbahaya seperti hipertensi, stroke, dan jantung
Mendengkur tidak boleh diremehkan. Gangguan tidur yang dalam istilah kedokteran disebutsleep apnoea itu terjadi akibat penyempitan saluran pernafasan. Dalam kondisi tertentu, gangguan ini dapat berakibat kematian.
Pakar gangguan tidur dari Rumah Sakit St George Sidney Australia, Dr. Peter Cistulli, mengatakan, penyempitan saluran pernafasan mengakibatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh terhambat.
Pada tingkat tertentu bisa membuat pernafasan terhenti (obstructive sleep apnoea). Kondisi ini bisa terjadi berulang kali dengan durasi sekitar 10-60 detik. “Dalam semalam orang yang mendengkur bisa berhenti bernafas sesaat sebanyak 300 kali,” kata Cistulli.
Minimnya suplai oksigen membuat seluruh organ tubuh, termasuk jantung dan otak, bekerja keras menjalankan fungsinya. Itulah mengapa, mendengkur dalam jangka panjang bisa mengakibatkan berbagai penyakit berbahaya seperti hipertensi, stroke, dan jantung. Kadar oksigen yang fluktuatif dapat merusak lapisan sel dalam pembuluh darah.
Yang perlu diwaspadai adalah ketika suara dengkuran terdengar semakin keras, tiba-tiba berhenti, dan disusul hentakan nafas. Kondisi itu memacu organ tubuh, terutama jantung, bekerja lebih keras untuk memasok oksigen. “Dan, saat terbangun biasanya akan merasa sakit kepala dan linglung,” ujarnya.
Mengatasi dengkuran memang tak mudah. Namun, kita bisa meminimalkan gangguan itu dengan sejumlah tips berikut:
1. Tidur miring
Posisi tidur miring akan membuat aliran udara lebih lancar. Sementara tidur telentang atau tengkurap membuat organ pernafasan tertekan dan memicu dengkuran.
2. Kurangi berat badan
Berat badan berlebih menjadi salah satu faktor penyebab seseorang mendengkur. Lipatan lemak di sekitar leher membuat aliran udara terhambat.
3. Kurangi konsumsi alkohol
Minuman keras dapat melemahkan sistem saraf di bagian rahang dan tenggorokan yang dapat memicu suara dengkuran.
4. Berhenti merokok
Racun yang terkandung dalam rokok memicu gangguan sistem pernafasan yang akhirnya memicu pola tidur mendengkur.
5. Pakai bantal tinggi 
Posisi kepala lebih tinggi dari badan membuat pernafasan menjadi lebih lancar dan mencegah terjadinya dengkuran.

Minggu, 01 Juni 2014

Panduan Memilih Lensa Untuk Pemula

Bagi pemula di bidang fotografi, memilih lensa bisa jadi hal yang membingungkan. Banyak sekali istilah yang tertulis sebagai huruf dan angka! Saya sudah menulis artikel sendiri untuk membahas apa arti istilah di lensa, namun hari ini saya ingin mencoba angle lain dan langsung menuliskan rekomendasi lensa apa saja yang layak dipertimbangkan jika akan membeli lensa.

Mengapa saya bilang “dipertimbangkan”? Karena sebenarnya semuanya kembali lagi ke masing-masing fotografer. Lensa kan hanya alat; alat digunakan untuk memenuhi keinginan fotografer. Jadi, sebenarnya semua kembali ke kebutuhan dan gaya memotret Anda: lensa yang cocok bagi Anda dan yang cocok bagi saya mungkin berbeda :)
Panduan di bawah ini dituliskan dengan menggunakan kamera DSLR APS-C sebagai panduannya, tapi konsepnya sih harusnya bisa diterjemahkan ke kamera tipe lain. Silakan menuliskan komentar di bawah artikel jika ada yang kurang jelas :)

Lensa Allround

Yang saya maksudkan sebagai lensa allround adalah lensa yang cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan fotografi sehari-hari.

Lensa Kit

Jika Anda baru akan membeli kamera, saya sangat merekomendasikan Anda untuk membeli paket/kit bersama lensanya. Harga lensanya lebih murah dibandingkan jika Anda membeli terpisah.
Secara kualitas, saya menyarankan lensa kit 18-55 mm. Lensa ini biasanyamempunyai kualitas yang lebih tinggi dibandingkan lensa kit yang mempunyai rentang lebih jauh, misalnya 18-105, 18-135. (Periksa lagi hasil review masing-masing lensa, agar lebih yakin)
Karena mempunyai rentang lebih tinggi, maka lensa tersebut lebih sulit untuk dibuat, sehingga kualitasnya cenderung lebih jelek. Hal ini biasanya tercermin dalam: ketajaman yang kurang (terutama di focal length yang besar), chromatic aberration yang lebih terlihat (bias warna di sepanjang pinggir obyek foto), dan distorsi cembung yang lebih terlihat di focal length kecil.
Lensa dengan rentang lebih jauh juga harganya relatif lebih mahal, sehingga saya lebih merekomendasikan membeli 18-55 dipadukan dengan lensa zoom tele khusus (akan dibahas di bawah). Tapi hal ini berarti Anda perlu mengganti-ganti lensa. Jika Anda benar-benar membutuhkan rentang focal length yang besar tanpa mengganti lensa, baru layak mempertimbangkan lensa kit dengan rentang yang besar.
Tamron 17-50/2.8
Tamron 17-50/2.8 adalah lensa yang paling banyak digunakan orang untuk meng-upgrade lensa kit mereka. Dengan rentang FL yang relatif sama (dibanding 18-55), ketajaman yang lebih baik, lensa ini ideal untuk menggantikan lensa kit. Selain itu menggunakan lensa ini juga memungkinkan shutter speed yang lebih cepat dan DOF yang lebih sempit (= lebih bokeh).
Yang banyak dikeluhkan orang dari Tamron ini adalah autofokus yang pelan dan berisik, tone warna yang agak menguning, dan Quality Control dari Tamron yang menghasilkan beberapa lensa bad copy yang misfokus. Saya sarankan untuk mencoba langsung di toko jika ingin membeli lensa Tamron ini.
Lensa ini mempunyai dua varian: dengan VC dan non-VC. Saya sarankan membeli yang non-VC karena mekanisme VCnya dikabarkan agak pelan sehingga malah dapat mengurangi ketajaman.
Jika Anda lebih mementingkan tele dibanding wide, dan mempunyai budget lebih,Tamron 28-75/2.8 mungkin bisa lebih memuaskan Anda. Dengan mengorbankan FL 18-28, Anda mendapatkan rentang FL hingga 75mm. :)
Lensa Sapujagad
Yang disebut lensa sapujagad adalah lensa yang mempunyai rentang FL yang sangat tinggi, sehingga dapat digunakan untuk 99% kebutuhan foto. Seperti yang sudah disebutkan di atas, rentang FL yang tinggi mengakibatkan pembuatan lensa ini lebih sulit, dan mungkin ada pengorbanan di bidang kualitas.
Lensa sapujagad yang bisa saya rekomendasikan hanyalah Tamron 18-270 dan Sigma 18-250. Hanya saja, saya akui saya tidak mengikuti hasil review lensa sapujagad masing-masing merk (Canon, Nikon, Sony). Silakan periksa dan bandingkan sendiri.
Sebagai pengingat, saya tidak menyarankan lensa sapujagad ini.

Lensa Bokeh

 
Yang disebut lensa bokeh adalah lensa dengan aperture max yang cukup besar (angkanya kecil) untuk menimbulkan efek bokeh yang memuaskan. Aperture yang besar ini juga memungkinkan shutter speed yang lebih cepat, sehingga ideal digunakan di kondisi yang gelap.
Saya sarankan lensa 50/1.8. Lensa ini mempunyai harga yang relatif murah di masing-masing merk (kecuali Nikon dan kamera-kamera mirrorless) dan kualitas yang bagus.
Lensa 50/1.8 mempunyai FL yang tergolong short tele jika digunakan di DSLR entry level. Ada beberapa alternatif lain jika Anda menginginkan FL yang lebih spesifik:
- Nikon dan Sony mempunyai lensa 35/1.8 yang lebih wide sehingga lebih mudah digunakan sehari-hari.
- Nikon dan Canon mempunyai lensa 85/1.8 yang lebih ideal untuk digunakan memotret orang/portrait. Sony “hanya” mempunyai 85/2.8.
Lensa Tamron 28-75/2.8 juga bisa digunakan sebagai alternatif jika Anda cukup puas dengan 75/2.8 :)

Lensa Tele

Untuk lensa tele, yang terbaik masih buatan merk masing-masing:
- Canon 55-250
- Sony 55-200 (atau Minolta 70-210 atau 100-200 atau 75-300)
- Nikon 55-200 atau 55-300
Yang perlu diperhatikan dari lensa tele adalah keberadaan fitur Image Stabilization (jika di Canon) atau Vibration Reduction (di Nikon), untuk mengurangi kecenderungan foto yang blurry karena kameranya goyang. Sony (selain NEX) dan Pentax tidak membutuhkan fitur ini di lensa, karena sudah menggunakan image stabilization di kamera. Maka (misalnya) Tamron 70-300 (yang tidak mempunyai fitur VC/IS/VR) akan lebih recommended jika Anda menggunakan Pentax atau Sony, daripada jika Anda menggunakan Canon atau Nikon.

Lensa Makro

Harga lensa makro biasanya mahal (kecuali Sony 30/2.8 Macro), sehingga saya tidak menyarankan pembelian lensa makro di awal. Lebih baik gunakan alat-alat tambahan saja dulu, seperti Macro Extention Tube atau filter makro atau reversal ring :)

Lensa Terbaik Yang Wajib Anda Miliki: Lensa 50mm

Best DSLR Lens - 50mm Lens 
Lensa dengan focal length 50mm sangat populer dikalangan fotografer karena area pandang dalam fokusnya kurang lebih sama dengan apa yang Anda lihat dengan mata anda sendiri. Tidak ada distorsi (hasil foto melengkung akibat akibat kelengkungan lensa) seperti lensa ultra wide dan tidak ada kompresi seperti lensa tele. Karena itu, lensa 50mm boleh dikatakan sebagai lensa yang “jujur”J alias gambar yang dihasilkan melalui lensa tersebut terlihat sama dengan apa yang dilihat oleh mata.   

Ketika membeli kamera DSLR, kebanyakan para fotografer pemula akan memotret dengan lensa kit atau lensa standar bawaannya hingga mereka akan menyadari bahwa betapa bergunanya lensa 50mm yang memiliki aperture yang lebar untuk menghasilkan foto yang menakjubkan, oleh karena itu lensa 50mm adalah salah satu lensa yang wajib dimiliki oleh fotografer.
Berikut adalah alasan-alasan mengapa setiap fotografer harus memiliki lensa 50mm:
1. Area pandang lensa hampir sama dengan area pandang mata
Hampir semua lensa menghasilkan beberapa bentuk distorsi pada foto, berbeda dengan lensa 50mm yang meminimalkan distorsi dan menghasilkan foto yang hasilnya hampir sama dengan apa yang dilihat oleh mata, lensa 50mm meniru area pandang mata manusia dan akan diterjemahkan ke dalam foto Anda. Inilah alasan mengapa sebagian orang menyebutnya sebalagi disebut “lensa normal". Bila dikombinasikan dengan teknik fotografi yang baik, Anda dapat menghasilkan foto yang seolah-olah nyata dengan aktual saat Anda memotret.
2. Optik lensa lebih bagus
Pada dasarnya, fotografer mempunyai banyak hal menjadi pertimbangan ketika memilih lensa termasuk tetapi tidak terbatas pada; kecepatan, optik, dan harga. Optik dari lensa 50mm sering kali jauh lebih baik daripada lensa zoom dengan harga yang sama. Prime lens (lensa tanpa zoom, hanya memiliki 1 focal length) memiliki bagian-bagian yang bergerak lebih sedikit dari lensa zoom sehingga produsen lensa dapat menggunakan optik yang lebih baik (gambar yang lebih tajam) dan menawarkan harga lebih rendah.
3. Lensa 50mm cukup murah
Beberapa lensa 50mm memiliki harga yang cukup murah seperti harga untuk sebuah lensa Canon 50mm f1.8 yang berkisar pada harga 800 ribu-an (rupiah, cek harga). Jika Anda ingin lensa dengan kualitas setingkat lebih tinggi, Anda harus mengeluarkan jutaan rupiah lagi untuk mendapatkannya. Lensa yang sangat dicari adalah lensa Panasonic/Leica 25mm f1.4 yang harganya berkisar 8 juta-an rupiah. Pada umumnya aperture lensa yang dibutuhkan adalah sekitar f1.8, jadi Canon 50mm f1.8 pas buat Anda yang memiliki budget terbatas tetapi ingin menghasilkan foto yang menakjubkan.

Beberapa foto yang menakjubkan dengan menggunakan lensa 50mm:
12/30

Cold water

Château Lafon-Rochet

In the arms of the night

when the music fades

God of This City

Belajar Membuat Foto Panning

Panning @ 1/15 secⓒ
ⓒ Sunny Hor
Panning adalah teknik fotografi yang “membekukan” objek bergerak sekaligus menangkap motion blur sebagai latar belakangnya untuk memberikan kesan bergerak bagi orang yang melihat hasil fotonya. Jadi, ada kerja terbalik dalam foto panning; objek bergerak menjadi diam, dan objek yang diam tampak bergerak. Motion blur pada background menentukan kualitas sebuah foto panning seperti juga setajam apa objek bergeraknya bisa tertangkap. Meskipun terlihat mudah, teknik ini memerlukan banyak latihan untuk bisa dikuasai. Beberapa tips berikut bisa diterapkan untuk belajar membuat foto panning yang bagus:
Gunakan slow shutter speed. Tentunya diperlukan beberapa kali percobaan sebelum mendapatkan shutter speed yang benar untuk teknik ini, tergantung pada seberapa cepat gerakan objek yang akan difoto. Intinya, kamu perlu mengatur shutter speed supaya cukup pelan untuk membuat motion blur tapi tidak terlalu lambat juga sehingga kamu bisa mengimbangi kecepatan objek. Untuk ini, kamu bisa mengatur slow shutter speed pada mode S atau buka aperture kecil pada mode A.
Gunakan flash atau strobe untuk menghentikan gerakan objek. External flash yang dipasang pada hot shoe kamera juga bisa digunakan untuk member fill-light pada objek.
Gunakan fokus manual dan antisipasi. Perkirakan dimana kira-kira objek yang akan kamu foto melintas. Atur fokus yang pas untuk jarak yang sudah diperkirakan tadi. Ingat untuk menggunakan bukaan kecil pada aperture untuk mendapatkan gambar yang tajam. Gunakan juga tripod atau monopod untuk menstabilkan level kamera kalau kamu tidak yakin dengan tanganmu.
Memotretlah di tempat yang tidak terlalu terang. Ini hanya berlaku jika kamu memotret di siang hari saat matahari bersinar terik. Usahakan untuk mencari spot dimana objekmu akan masuk dalam bayangan supaya cahaya tidak terlalu terang, sehingga shutter speed pada kamera bisa diatur pelan supaya motion blur bisa dihasilkan. Membuat panning di malam hari akan lebih mudah.
Yang terpentingIkuti gerakan objek sepanjang track. Panning adalah tentang gerakan. Kamu harus menggerakkan kameramu mengikuti objek untuk teknik ini. Arahkan kamera ke titik kedatangan objek (apakah itu dari kiri ke kanan atau sebaliknya) tekan shutter button separuh jalan, lalu ikuti gerakannya sampai ke titik dimana kamu ingin menghentikannya, tekan shutter button sepenuhnya, dan terus ikuti objek sampai keluar dari titik kepergian. Ini akan mengaburkan background tapi terpaku pada objek bergeraknya.
low panning
Foto diatas saya ambil di jalan menuju Jembatan Suramadu ketika ada dalam kendaraan.Shutter speed yang saya gunakan adalah 1/125, terlalu cepat sehingga bagian background tidak blur sempurna. Bandingkan dengan foto diatas yang menggunakan speed 1/15 untuk benar-benar menonjolkan objek bergeraknya dengan mengaburkan seluruh background.

5 Tips & Teknik Fotografi Siluet


341
Fotografi siluet berarti memotret objek di depan latar belakang yang terang. Objek ditempatkan sedemikian rupa sehingga bentuknya hanya berupa bayangan gelap. Umumnya siluet dipotret di depan matahari atau sumber cahaya lainnya, tapi ada juga yang diambil di dalam air. Objeknya dibiarkan hitam dan dimunculkan hanya lewat outlinenya saja. Fotografi siluet adalah teknik yang luar biasa untuk menggambarkan misteri atau emosi lewat cara yang sederhana namun efektif.
Satu hal tentang fotografi jenis ini adalah bahwa sebuah siluet tidak menampakkan foto dengan banyak detil tapi menyerahkan sebagian dari fotonya untuk imajinasi orang yang melihat. Banyak fotografer pemula yang ingintahu bagaimana caranya membuat siluet yang bagus. Berikut beberapa teknik yang bisa membantu untuk mendapatkan sentuhan ajaib dalam menangkap bayangan.
Mengatur Objek
Hal pertama dan paling dasar yang harus diingat adalah -tentu- menempatkan objek di depan cahaya yang terang. Siluet yang bagus bisa dihasilkan saat hanya ada satu sumber cahaya dibelakang objek. Cahaya terang ini harus tertutupi oleh objek untuk menjaga rasio exposure. Pilihlah objek yang bentuknya jelas dan tajam bila diletakkan di depan cahaya. Jika objeknya manusia, kamu bisa coba menonjolkan bentuk wajahnya (hidung, bibir, bulu mata, tangan). Kamu juga bisa coba memisahkan outline detil dari objek daripada membuatnya lurus datar. Dengan begitu foto siluetmu akan lebih menarik.
Pencahayaan Pada Fotografi Siluet
Tentang pencahayaan, kamu harus memastikan bahwa built-in flash pada kameramu dimatikan. Coba perbaiki pencahayaan pada background daripada objek, karena objek memang harus dibuat gelap tanpa merusak latar belakangnya. Jika ada terlalu banyak cahaya, maka ia akan menerangi objek dan membuat detilnya terlihat, bukan bayangan. Sebaliknya, jika tidak ada cukup cahaya, maka latar belakang akan tampak abu-abu dan merusak siluet. Cara terbaik untuk mengatur pencahayaan semacam ini adalah memastikan backgroundnya lebih terang daripada objek.
Karena sebuah siluet yang total adalah foto yang tajam dan kuat, kamu juga bisa mempertimbangkan siluet parsial dimana ada sedikit detil dari objek yang tersentuh cahaya. Ini akan membuat siluetnya tampak lebih tiga dimensi dan nyata.
062
Kuncilah Exposure
Saat kamu sudah menetapkan objek pada posisi yang pas serta mengatur pencahayaan, langkah selanjutnya adalah mengatur frame dan mengunci exposure berdasarkan background, bukan objek. Kamu bisa melakukan ini dengan mengarahkan metering kamera ke bagian terang pada foto dan mengambil pembacaan exposure dengan menekan tombol shutter setengah jalan (dan jangan dilepas). Dengan melakukan trik ini, kameramu akan berpikir bahwa bagian yang lebih terang pada foto terletak pada bagian mid tone. Kemudian bagian yang lebih gelap akan terekspos sebagai bayangan. Sementara itu, tetaplah ingat bahwa pengukuran shutter harus diambil jauh dari cahaya terang matahari atau sumber cahaya lainnya untuk mendapatkan exposure yang tepat.
Cara ini akan membuat objek under-exposed dan gelap bahkan benar-benar hitam. Beberapa kamera digital punya mode metering ‘spot’ atau ‘centered’ yang bisa kamu gunakan untuk membantu mendapatkan exposure dasar untuk seluruh siluet. Juga pastikan tidak ada sumber cahaya antara kamera dengan objek.
Tajamkan Fokus Pada Objek
Fokuslah pada objek dan bukan background. Ini akan memastikan objek tampil lebih tajam, tidak buram, dan memberikan perspektif bagi siluetnya. Mendekatlah pada objek agar kamu bisa menempatkan cahaya yang paling kuat di belakang objek dan kamu bisa mengganti sudut pengambilan foto untuk mendapatkan variasi. Jika kamu dan objek sama-sama tidak bisa bergerak, maka cobalah zoom.
Tips Terakhir
Kebanyakan fotografer menggunakan waktu sekitar matahari terbenam karena saat itu matahari membuat langit tampak lebih terang dibandingkan keadaan sekitarnya dan bisa menghasilkan kontras yang lebih baik. Beberapa fotografer menggunakan aperture sempit (angka f/stop tinggi) untuk bisa menangkap seluruh pemandangan dalam fokus. Gunakan mode Aperture Priority supaya kamu bisa mengontrol bukaan aperture dan menyerahkan kecepatan shutter speed pada kamera. Direkomendasikan juga untuk menggunakan lens hood agar lens flare tidak masuk dalam frame.