Minggu, 01 Juni 2014

Lensa Terbaik Yang Wajib Anda Miliki: Lensa 50mm

Best DSLR Lens - 50mm Lens 
Lensa dengan focal length 50mm sangat populer dikalangan fotografer karena area pandang dalam fokusnya kurang lebih sama dengan apa yang Anda lihat dengan mata anda sendiri. Tidak ada distorsi (hasil foto melengkung akibat akibat kelengkungan lensa) seperti lensa ultra wide dan tidak ada kompresi seperti lensa tele. Karena itu, lensa 50mm boleh dikatakan sebagai lensa yang “jujur”J alias gambar yang dihasilkan melalui lensa tersebut terlihat sama dengan apa yang dilihat oleh mata.   

Ketika membeli kamera DSLR, kebanyakan para fotografer pemula akan memotret dengan lensa kit atau lensa standar bawaannya hingga mereka akan menyadari bahwa betapa bergunanya lensa 50mm yang memiliki aperture yang lebar untuk menghasilkan foto yang menakjubkan, oleh karena itu lensa 50mm adalah salah satu lensa yang wajib dimiliki oleh fotografer.
Berikut adalah alasan-alasan mengapa setiap fotografer harus memiliki lensa 50mm:
1. Area pandang lensa hampir sama dengan area pandang mata
Hampir semua lensa menghasilkan beberapa bentuk distorsi pada foto, berbeda dengan lensa 50mm yang meminimalkan distorsi dan menghasilkan foto yang hasilnya hampir sama dengan apa yang dilihat oleh mata, lensa 50mm meniru area pandang mata manusia dan akan diterjemahkan ke dalam foto Anda. Inilah alasan mengapa sebagian orang menyebutnya sebalagi disebut “lensa normal". Bila dikombinasikan dengan teknik fotografi yang baik, Anda dapat menghasilkan foto yang seolah-olah nyata dengan aktual saat Anda memotret.
2. Optik lensa lebih bagus
Pada dasarnya, fotografer mempunyai banyak hal menjadi pertimbangan ketika memilih lensa termasuk tetapi tidak terbatas pada; kecepatan, optik, dan harga. Optik dari lensa 50mm sering kali jauh lebih baik daripada lensa zoom dengan harga yang sama. Prime lens (lensa tanpa zoom, hanya memiliki 1 focal length) memiliki bagian-bagian yang bergerak lebih sedikit dari lensa zoom sehingga produsen lensa dapat menggunakan optik yang lebih baik (gambar yang lebih tajam) dan menawarkan harga lebih rendah.
3. Lensa 50mm cukup murah
Beberapa lensa 50mm memiliki harga yang cukup murah seperti harga untuk sebuah lensa Canon 50mm f1.8 yang berkisar pada harga 800 ribu-an (rupiah, cek harga). Jika Anda ingin lensa dengan kualitas setingkat lebih tinggi, Anda harus mengeluarkan jutaan rupiah lagi untuk mendapatkannya. Lensa yang sangat dicari adalah lensa Panasonic/Leica 25mm f1.4 yang harganya berkisar 8 juta-an rupiah. Pada umumnya aperture lensa yang dibutuhkan adalah sekitar f1.8, jadi Canon 50mm f1.8 pas buat Anda yang memiliki budget terbatas tetapi ingin menghasilkan foto yang menakjubkan.

Beberapa foto yang menakjubkan dengan menggunakan lensa 50mm:
12/30

Cold water

Château Lafon-Rochet

In the arms of the night

when the music fades

God of This City

Belajar Membuat Foto Panning

Panning @ 1/15 secⓒ
ⓒ Sunny Hor
Panning adalah teknik fotografi yang “membekukan” objek bergerak sekaligus menangkap motion blur sebagai latar belakangnya untuk memberikan kesan bergerak bagi orang yang melihat hasil fotonya. Jadi, ada kerja terbalik dalam foto panning; objek bergerak menjadi diam, dan objek yang diam tampak bergerak. Motion blur pada background menentukan kualitas sebuah foto panning seperti juga setajam apa objek bergeraknya bisa tertangkap. Meskipun terlihat mudah, teknik ini memerlukan banyak latihan untuk bisa dikuasai. Beberapa tips berikut bisa diterapkan untuk belajar membuat foto panning yang bagus:
Gunakan slow shutter speed. Tentunya diperlukan beberapa kali percobaan sebelum mendapatkan shutter speed yang benar untuk teknik ini, tergantung pada seberapa cepat gerakan objek yang akan difoto. Intinya, kamu perlu mengatur shutter speed supaya cukup pelan untuk membuat motion blur tapi tidak terlalu lambat juga sehingga kamu bisa mengimbangi kecepatan objek. Untuk ini, kamu bisa mengatur slow shutter speed pada mode S atau buka aperture kecil pada mode A.
Gunakan flash atau strobe untuk menghentikan gerakan objek. External flash yang dipasang pada hot shoe kamera juga bisa digunakan untuk member fill-light pada objek.
Gunakan fokus manual dan antisipasi. Perkirakan dimana kira-kira objek yang akan kamu foto melintas. Atur fokus yang pas untuk jarak yang sudah diperkirakan tadi. Ingat untuk menggunakan bukaan kecil pada aperture untuk mendapatkan gambar yang tajam. Gunakan juga tripod atau monopod untuk menstabilkan level kamera kalau kamu tidak yakin dengan tanganmu.
Memotretlah di tempat yang tidak terlalu terang. Ini hanya berlaku jika kamu memotret di siang hari saat matahari bersinar terik. Usahakan untuk mencari spot dimana objekmu akan masuk dalam bayangan supaya cahaya tidak terlalu terang, sehingga shutter speed pada kamera bisa diatur pelan supaya motion blur bisa dihasilkan. Membuat panning di malam hari akan lebih mudah.
Yang terpentingIkuti gerakan objek sepanjang track. Panning adalah tentang gerakan. Kamu harus menggerakkan kameramu mengikuti objek untuk teknik ini. Arahkan kamera ke titik kedatangan objek (apakah itu dari kiri ke kanan atau sebaliknya) tekan shutter button separuh jalan, lalu ikuti gerakannya sampai ke titik dimana kamu ingin menghentikannya, tekan shutter button sepenuhnya, dan terus ikuti objek sampai keluar dari titik kepergian. Ini akan mengaburkan background tapi terpaku pada objek bergeraknya.
low panning
Foto diatas saya ambil di jalan menuju Jembatan Suramadu ketika ada dalam kendaraan.Shutter speed yang saya gunakan adalah 1/125, terlalu cepat sehingga bagian background tidak blur sempurna. Bandingkan dengan foto diatas yang menggunakan speed 1/15 untuk benar-benar menonjolkan objek bergeraknya dengan mengaburkan seluruh background.

5 Tips & Teknik Fotografi Siluet


341
Fotografi siluet berarti memotret objek di depan latar belakang yang terang. Objek ditempatkan sedemikian rupa sehingga bentuknya hanya berupa bayangan gelap. Umumnya siluet dipotret di depan matahari atau sumber cahaya lainnya, tapi ada juga yang diambil di dalam air. Objeknya dibiarkan hitam dan dimunculkan hanya lewat outlinenya saja. Fotografi siluet adalah teknik yang luar biasa untuk menggambarkan misteri atau emosi lewat cara yang sederhana namun efektif.
Satu hal tentang fotografi jenis ini adalah bahwa sebuah siluet tidak menampakkan foto dengan banyak detil tapi menyerahkan sebagian dari fotonya untuk imajinasi orang yang melihat. Banyak fotografer pemula yang ingintahu bagaimana caranya membuat siluet yang bagus. Berikut beberapa teknik yang bisa membantu untuk mendapatkan sentuhan ajaib dalam menangkap bayangan.
Mengatur Objek
Hal pertama dan paling dasar yang harus diingat adalah -tentu- menempatkan objek di depan cahaya yang terang. Siluet yang bagus bisa dihasilkan saat hanya ada satu sumber cahaya dibelakang objek. Cahaya terang ini harus tertutupi oleh objek untuk menjaga rasio exposure. Pilihlah objek yang bentuknya jelas dan tajam bila diletakkan di depan cahaya. Jika objeknya manusia, kamu bisa coba menonjolkan bentuk wajahnya (hidung, bibir, bulu mata, tangan). Kamu juga bisa coba memisahkan outline detil dari objek daripada membuatnya lurus datar. Dengan begitu foto siluetmu akan lebih menarik.
Pencahayaan Pada Fotografi Siluet
Tentang pencahayaan, kamu harus memastikan bahwa built-in flash pada kameramu dimatikan. Coba perbaiki pencahayaan pada background daripada objek, karena objek memang harus dibuat gelap tanpa merusak latar belakangnya. Jika ada terlalu banyak cahaya, maka ia akan menerangi objek dan membuat detilnya terlihat, bukan bayangan. Sebaliknya, jika tidak ada cukup cahaya, maka latar belakang akan tampak abu-abu dan merusak siluet. Cara terbaik untuk mengatur pencahayaan semacam ini adalah memastikan backgroundnya lebih terang daripada objek.
Karena sebuah siluet yang total adalah foto yang tajam dan kuat, kamu juga bisa mempertimbangkan siluet parsial dimana ada sedikit detil dari objek yang tersentuh cahaya. Ini akan membuat siluetnya tampak lebih tiga dimensi dan nyata.
062
Kuncilah Exposure
Saat kamu sudah menetapkan objek pada posisi yang pas serta mengatur pencahayaan, langkah selanjutnya adalah mengatur frame dan mengunci exposure berdasarkan background, bukan objek. Kamu bisa melakukan ini dengan mengarahkan metering kamera ke bagian terang pada foto dan mengambil pembacaan exposure dengan menekan tombol shutter setengah jalan (dan jangan dilepas). Dengan melakukan trik ini, kameramu akan berpikir bahwa bagian yang lebih terang pada foto terletak pada bagian mid tone. Kemudian bagian yang lebih gelap akan terekspos sebagai bayangan. Sementara itu, tetaplah ingat bahwa pengukuran shutter harus diambil jauh dari cahaya terang matahari atau sumber cahaya lainnya untuk mendapatkan exposure yang tepat.
Cara ini akan membuat objek under-exposed dan gelap bahkan benar-benar hitam. Beberapa kamera digital punya mode metering ‘spot’ atau ‘centered’ yang bisa kamu gunakan untuk membantu mendapatkan exposure dasar untuk seluruh siluet. Juga pastikan tidak ada sumber cahaya antara kamera dengan objek.
Tajamkan Fokus Pada Objek
Fokuslah pada objek dan bukan background. Ini akan memastikan objek tampil lebih tajam, tidak buram, dan memberikan perspektif bagi siluetnya. Mendekatlah pada objek agar kamu bisa menempatkan cahaya yang paling kuat di belakang objek dan kamu bisa mengganti sudut pengambilan foto untuk mendapatkan variasi. Jika kamu dan objek sama-sama tidak bisa bergerak, maka cobalah zoom.
Tips Terakhir
Kebanyakan fotografer menggunakan waktu sekitar matahari terbenam karena saat itu matahari membuat langit tampak lebih terang dibandingkan keadaan sekitarnya dan bisa menghasilkan kontras yang lebih baik. Beberapa fotografer menggunakan aperture sempit (angka f/stop tinggi) untuk bisa menangkap seluruh pemandangan dalam fokus. Gunakan mode Aperture Priority supaya kamu bisa mengontrol bukaan aperture dan menyerahkan kecepatan shutter speed pada kamera. Direkomendasikan juga untuk menggunakan lens hood agar lens flare tidak masuk dalam frame.

5 Tips Fotografi Dasar Untuk Pemula

kamera pemula
Beberapa tips fotografi tidak hanya bisa diaplikasikan pada kamera dSLR untuk mendapatkan hasil yang bagus. Jadi, kalaupun kameramu adalah kamera saku atau kamera ponsel sekalipun, lima tips berikut bisa sangat berguna untukmu, terutama kalau kamu benar-benar baru belajar fotografi.

Rule of Thirds

Ini adalah teknik komposisi yang sangat mudah untuk dipelajari. Intinya, fotomu akan kelihatan lebih menarik kalau objeknya tidak tepat di tengah. Semua kamera digital – bahkan yang ada di ponselmu – punya pengaturan ‘grid’, yang terdiri dari dua garis vertikal dan dua horizontal yang ‘melapisi’ fotomu sehingga akan tampak seperti terbagi menjadi 9 bagian. Jika kamu mengaktifkan pilihan ini, maka kamu akan bisa mengatur letak objek di dua pertiga bagian foto berdasarkan garis-garis panduan ini.

Ubahlah Ketinggian Kamera Atau Sudut Pandangmu

Umumnya orang memotret dengan ketinggian kamera sejajar mata. Tapi ini adalah cara yang membosankan. Cobalah untuk menggerakkan kamera ke atas atau ke bawah untuk mendapatkan foto yang lebih menarik. Mungkin ini akan terasa sulit karena kamu tidak bisa melihat apa yang kamu foto melalui viewfinder. Tapi seiring waktu, kamu akan menemukan cara memotret dengan cara-cara yang unik atau – sederhananya – kamu bisa menggunakan kamera yang punya LCD fleksibel yang bisa dimiringkan ke segala arah untuk mengontrol komposisi.

Selalu Gunakan Pilihan Resolusi dan Kualitas Maksimal

Karena memory card sekarang sudah bukan barang mewah lagi, tidak ada alasan untuk menghemat kapasitasnya dengan menggunakan pilihan ukuran foto kecil atau resolusi rendah. Selalu gunakan pilihan tertinggi yang disediakan kameramu. Dengan begitu, kamu punya foto dengan kualitas bagus yang bisa dicetak, diedit, dan dibagikan tanpa mengurangi keindahannya. Kalau kameramu mendukung format RAW – yaitu dimana semua data yang direkam sensor kamera tersimpan – gunakanlah format itu.

Trio Penting Dalam Exposure: ISO, Aperture, dan Shutter Speed

Ini adalah bagian tersulit tentang fotografi bagi pemula. Secara singkat, penjelasannya begini:
  • ISO adalah seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya; ISO tinggi akan memungkinkanmu memotret bahkan di bawah cahaya redup, tapi akan ada lebih banyak ‘noise’. ISO rendah lebih baik, tapi tidak selalu memungkinkan untuk digunakan terutama di dalam ruangan.
  • Aperture menentukan focal length(angka f atau f/ ) dan menggambarkan ukuran fisik bukaan lensa. Angka tinggi berarti ada lubang kecil yang memasukkan sedikit cahaya, yang hasilnya akan menunjukkan ketajaman pada daerah background. Angka f kecil berarti bukaan lensanya besar, dan background akan nampak kabur atau out of focus.
  • Shutter Speed adalah seberapa lama shutter tetap terbuka untuk membiarkan cahaya masuk ke sensor. Jika terbuka untuk waktu yang cukup lama, maka foto yang dihasilkan akan menunjukkan gerakan, sementara waktu singkat akan menangkap hanya satu gerakan diam.

Pelajari Mode Yang Ada Di Kameramu

Bahkan kamera saku pun setidaknya punya mode-mode berikut:
  • Manual mode yang akan membiarkanmu mengatur semua pilihan pemotretan.
  • Otomatis yang menyerahkan pengaturan sepenuhnya pada kamera.
  • Programmed yang menyediakan pilihan-pilihan yang lebih spesifik untuk objek atau teknik tertentu seperti olahraga, portrait, kembang api, dan sebagainya.
Pada kamera dSLR, kamu akan menemukan beberapa mode lainnya, dan penting juga untuk kamu ketahui. Pengaturan-pengaturan ini akan membiarkanmu mengatur beberapa variabel dan menyerahkan sisa pengaturannya pada kamera.
  • Av/A: Aperture Value. Ini adalah yang paling umum digunakan untuk pemotretan secara umum dan memberimu keleluasaan untuk mengatur angka Aperture atau f/. Kamera akan kemudian menghitung shutter speed dan ISO terbaik untuk bekerja sama dengan angka f yang kamu pilih.
  • Tv/S: Time Value/Shutter Speed. Ini akan memberimu kontrol atas shutter speed, tentunya. Lalu kamera akan menentukan angka aperture dan ISO terbaik untuk digunakan.
Dua mode diatas adalah yang akan paling banyak kamu pelajari jika kamu benar-benar baru menggunakan dSLR.

100 Tips Fotografi Singkat Dari Fotografer Pro









Erick kim 1
Beberapa waktu lalu belfot nyangkut ke sebuah blog dan menemukan artikel ini. Ditulis oleh fotografer dan pengajar workshop street photography, Eric Kim. Artikelnya mengenai 100 tips fotografi yang sedikit banyak akan berguna. Mungkin ada satu, dua atau beberapa poin yang secara pribadi kita tidak setuju, namun mayoritas tips ini bagus. Dan ingat, tips-tips ini datang dari street photographer ya…. Silahkan:

100 Tips Fotografi

    1. Hanya karena memiliki kamera mahal, bukan berarti mereka adalah fotografer yang bagus
    2. Selalu memotret dalam format RAW. Selalu
    3. Lensa prime membantumu menjadi fotografer yang lebih baik
    4. Mengedit foto juga merupakan seni tersendiri
    5. Rule of thirds berguna untuk 99% skenario
    6. Fotografi makro bukan untuk semua orang
    7. Filter UV berguna seperti halnya lens cap
    8. Pergilah keluar dan memotretlah daripada menghabiskan waktu berjam-jam di forum fotografi online
    9. Abadikan keindahan dalam hal-hal simpel dan kamu akan memiliki foto pemenang
    10. Film tidak lebih baik daripada digital
    11. Digital juga tidak lebih baik daripada film
    12. Tidak ada “magic” dalam kamera atau lensa
    13. Lensa yang lebih baik tidak otomatis menghasilkan foto yang lebih baik
    14. Kurangi waktu mengamati karya foto orang lain dan perbanyak waktu untuk memotret
    15. Jangan bawa kamera DSLR kesebuah pesta (lihat nomor 31 – Red)
    16. Menjadi fotografer itu seksi (Masa sih? – Red)
    17. Mengubah foto menjadi black & white tidak lantas membuat sebuah foto menjadi lebih artistik
    18. Orang akan selalu mendiskreditkan karyamu kalau kamu bilang fotomu sudah di photoshop. Lebih baik katakan pada mereka, fotomu sudah di proses di kamar gelap
    19. Tidak perlu semuanya harus di potret
    20. Paling tidak kamu harus memiliki 2 copy foto sebagai backup
    21. Buang neckstrap (tali kamera yang dililit ke leher) dan gunakan handstrap (dililit di tangan)
    22. Mendekatlah saat memotret, biasanya hasilnya lebih bagus
    23. Jadilah bagian dari adegan sambil memotret, jangan jadi tukang intip
    24. Kurangi kekhawatiran mengenai aspek teknis memotret dan perbanyak perhatian mengenai komposisi foto
    25. Memotret sambil rebah seringkali hasilnya lebih baik
    26. Tutupi merk yang ada dikamera dengan selotip hitam – itu akan mengurangi perhatian kearahmu
    27. Underexpose foto sebanyak 2/3 stop saat memotret di siang bolong
    28. Makin banyak memotret, makin oke hasilnya
    29. Jangan takut memotret beberapa foto ditempat yang sama dengan exposure, sudut dan aperture yang berbeda
    30. Perlihatkan hanya foto terbaikmu
    31. Kamera saku tetaplah sebuah kamera
    32. Bergabunglah dengan forum fotografi online
    33. Kritisilah karya foto orang lain
    34. Berpikirlah sebelum memotret
    35. Foto yang bagus tidak butuh penjelasan
    36. Alkohol dan fotografi itu bukan sahabat
    37. Jadikan fotografer lain sebagai inspirasi tapi jangan pernah memujanya
    38. Grain itu indah
    39. Ganti tas kamera backpack (ransel) dan belilah tas kamera messenger. Kamu lebih mudah mengakses peralatan fotografimu
    40. Kesederhanaan adalah kunci
    41. Definisi fotografi adalah “melukis dengan cahaya“. Manfaatkan cahaya sesuai seleramu
    42. Cari gaya fotografimu dan teguhlah
    43. Punya monitor kedua (dual display – red) adalah hal terbaik dalam memproses foto
    44. Silver EFEX Pro adalah konverter black & white terbaik
    45. Bawa kameramu kemanapun
    46. Jangan pernah biarkan fotografi menghalangimu untuk menikmati hidup
    47. Kamera jangan hanya dielus-elus. Gunakan sampai membekas
    48. Ambil foto tanpa manipulasi (straight photo)
    49. Memotretlah dengan percaya diri
    50. Fotografi dan jukstaposisi adalah sahabat terbaik
    51. Cetaklah fotomu besar-besar. Mereka akan membuatmu bahagia
    52. Berikan fotomu pada teman-temanmu
    53. Berikan juga ke orang asing
    54. Jangan lupa membingkainya
    55. Ngeprint foto di Costco (ganti dengan jasa print foto langgananan anda – red) itu murah kok
    56. Keluarlah dan memotretlah dengan teman-temanmu
    57. Bergabunglah dengan klub foto atau buat klub foto baru
    58. Foto adalah hadiah yang indah
    59. Memotret orang asing itu menantang dan mengasyikkan
    60. Candid lebih baik daripada pose
    61. Natural light adalah cahaya terbaik
    62. Lensa 35mm (dalam kamera full frame, 23mm dalam kamera crop) adalah lensa terbaik untuk jalan-jalan
    63. Jangan takut menaikkan ISO saat diperlukan
    64. Tidak perlu membawa tripod kemana-kemana (bah, saya bahkan tak punya tripod)
    65. Selalu lebih baik meng-underexpose daripada overexpose
    66. Memotret gelandangan agar terlihat “nyeni” adalah eksploitasi
    67. Kamu akan menemukan kesempatan foto terbaik dalam situasi yang kelihatannya tidak mungkin
    68. Foto akan selalu lebih menarik saat ada elemen manusia didalamnya
    69. Kamu tidak akan bisa mem-photoshop foto yang jelek menjadi bagus
    70. Saat ini, semua orang adalah fotografer
    71. Tidak perlu terbang ke Paris untuk mendapatkan foto terbaik, kesempatan foto terbaik ada di halaman belakang rumahmu
    72. Orang yang memegang kamera DSLR dan saat memotret portrait grip kameranya mengarah kebawah terlihat seperti orang bodoh
    73. Kamera adalah alat, bukan mainan
    74. dilihat dari komposisi, fotografi dan lukisan tidak banyak bedanya
    75. Fotografi bukanlah hobi, itu adalah gaya hidup
    76. Buatlah foto, jangan buat alasan
    77. Jadilah original dalam fotografi. Jangan mengkopi gaya orang lain
    78. Foto terbaik bercerita sehingga membuat yang melihat penasaran
    79. Semua kamera yang warnanya tidak hitam terlalu menarik perhatian
    80. Semakin banyak peralatan yang kamu bawa, makin kamu tidak enjoy
    81. Foto self-portrait yang baik itu tampaknya mudah padahal lebih sulit dibuat
    82. Tertawa selalu bisa mengeluarkan karakter asli seseorang saat difoto
    83. Jangan terlihat mencurigakan saat memotret – membaurlah dengan lingkungan
    84. Fotografi landscape bisa terlihat tumpul setelah sementara waktu
    85. Bersenang-senanglah saat memotret
    86. Bersikaplah dengan penuh hormat saat memotret orang atau tempat
    87. Jangan pernah menghapus foto
    88. Saat memotret candid seseorang di jalanan, lebih mudah menggunakan lensa lebar daripada tele
    89. Travel dan fotografi adalah pasangan sempurna
    90. Pelajari bagaimana cara membaca histogram
    91. Foto dengan noise itu lebih baik daripada foto yang blur
    92. Jangan takut memotret dalam hujan
    93. Pelajari bagaimana cara menikmati moment, daripada berusaha mati-matian membuat foto sempurna tentang moment tersebut
    94. Jangan pernah memotret saat perutmu kosong
    95. Kamu akan banyak menemukan dirimu sendiri melalui fotografi
    96. Jangan pernah menyembunyikan pengetahuanmua tentang fotografi –bagilah dengan dunia
    97. Jangan pernah berhenti memotret
    98. Fotografi itu lebih dari sekedar membuat foto, dia adalah filosofi hidup
    99. Tangkaplah decisive moment



   


    Artikel ini diterjemahkan dan diterbitkan atas ijin tertulis dari Eric Kim, Dua foto paling atas dan paling bawah adalah karya dan hak cipta Eric Kim.